Rabu, 23 Desember 2009

Akhlak terhadap Sesama Makhluk

BAB I


PENDAHULUAN




A. Pengertian Akhlak


Dr.M Abdullah Diroz, mengembangkan definisi akhlak sebagai berikut :


"Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap, kekuatan dan kehendak mana berkembang membawa kecendrungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak yang baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak yang jahat)."


Selanjutnya menurut Abdullah, perbuatan-perbuatan manusia dapat dianggap sebagai maniferstasi dari akhlaknya, apabila dipenuhi dua syarat, yaitu :


1. Perbuatan-perbuata itu dilakukan berulangkali dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan.


2. Perbuatan-perbuatan itu dilakukan karena dorongan-dorongan emosi jiwanya, bukan karena tekanan-tekanan yang datang dari luar.


Ada istilah lain yang lazim dipergunakan disamping kata akhlak ialah apa yang disebut etika. Perkataan itu berasal dari Yunani Ethes yang berarti adat kebiasaan.


Ketahuilah bahwa sifat alami manusia itu kosong dan menerima segala bentuk oleh karena itu, pendidikan sangatlah penting. Tanpa adanya pendidikan moral, akhlak-akhlak yang terpuji dan mulia tidak akan menjadi bagian g menyatu dengan kepribadian seseorang.


Pendidikan moral tidak dapat dianggap mudah atau diremehkan dengan alasan bahwa manusia adalah makhluk yang berakal dan manusia secara alami akan mencari dan menuju akhlak yang terpuji.


Ali bin Abi Thalib r.a berkata " sesunguhnya Allah Ta'ala memposisikan akhlak-akhlak mulia itu sebagai penghubung antara diri-Nya dan kamu. Alangkah mulianya orang yang dapat berhubungan dengan Allah SWT dengan salah satu akhlak-akhlak kamu itu".


Azdasyir Ibn Babak berkata. "Salah satu keutamaan akhlak adalah ia dipuji oleh semua orang, menjadi mahkota dimanapun berada dan dikenang sepanjang masa".


Mahbudberkata. " Ilmuan yang tidak bermoral bagaikan gedung yang hancur porak-poranda, semakin tinggi bangunannya, semakin menakutkan . bagaikan sungai yang kering airnya, semakin lebar dan dalam sungai itu, semakin menyeramkan. Bagaikan tanah subur yang tidak dimanfaatkan, semakin lama ditinggalkan, semakin banyak dan semakin tinggi ilalangnya, dan menjadi sarangbinatang melata".


Ibnu Al-Muqaffa' berkata. " kebutuhan kita pada akhlakyg menyebabkan sebab produktifitas akal kita lebih besar daripada kebutuhan panca indera kita. Benih biji yang ditanam tidak akan tumbuh dan berbunga tanpa disirami air".


Seorang ahli hikmah berkata. "akhlak adalah gambaran akal maka gambaran akal anda menurut kehendak Allah." Ahli hikmahlain berkata. " akal tanpa akhlak bagaikan pohon yang tidak berubah. Sedangkan akal yang berakhlak bagaikan pohon yang berbuah." Sebuah ungkapan mengatakan "akhlak merupakan salah satu dari dua mahkota."



B. Pembagian Akhlak


Yang memiliki akhlak ini adalah manusia. Maka bentuk akhlak ini hanyalah adalah dua macam yaitu akhlak terhadap Khaliq dan akhlak terhadap makhluq.


Menurut H.Endang Saiofuddin Ansyari MA. Merincikan pembagian akhlak ini sebagai berikut :



  1. Akhlak manusia terhadap khaliq

  2. Akhlak mansuia terhadap mahluq


- Mahluq bukan manusia : Flora, fauna dan sebagainya


- Mahluq manusia : Diri pribadi, rumah tangga/ keluarga, antar tetangga, masyarakat luar lainnya.




BAB II


PEMBAHASAN




A. Faedah Dari Akhlak Mulia



  1. Ahlak mulia penyempuna agama


Rasulullah SAW bersabda, " Sesungguhnya Allah Ta'ala telah memilih Islam sebagi agamu maka muliakanlah agamamu itu dengan akhlak mulia dan kedermawanan. Karena agamamu itu adalah sempurna, kecuali dengan keduanya."


Al-Ahnaf ibn Qais berkata kepada teman-temannya, " maukah kamu saya beri tahu tentang penyakit yang paling berbahaya ?" merka menajawab , "Ya" Ia berkata " moral yang bejat dan lidah yang mengeluarkan kata-kata jahat dan keji".


Seorang ahli hikmah berkata, "orang yang bermoral rendah akan sempit rezekinya. Dasar kata hikmah ini jelas dan rasional. Sedang sastrawan berkata, "Orang yang berakhlak mulia akan hidup tenang dan masyarakat tidak merasa terganggu dengan nya. Sebaliknya, orang yang bermoral rendah akan hidup dalam kegelisahan dan masarakat terganggu dengannya. " ahli hikmah berkata, "pergaulilah kerabatmu dengan akhlakmu yang paling mulis karena anda hanya sebentar saja bergaul dengan mereka." Seorang penyair bersyair, "Bila suatu masyarakat tidak berakhlak mulia, negara mereka yang luas akan terasa sempit bagi mereka. Jika seseorang melatih dirinya bersikap bijaksana, sikap bijaksana itu bukanlah sifat bawaan sejak lahir".



  1. Aklak mulia mempermudah urusan


Seseorang berakhlak mulia akan memiliki banyak teman dan sedikit musuh . bagi orang yang banyak temannya dan musuhnya sedikit, segala urusan yang sulit akan menjadi mudah dan musuhnya pun merasa takut menggangunya.


Rasulullah SAW bersabda, "Berakhlak mulia dan bertetangga dengan baik akan memakmurkan suatu negara dan menambah panjang usia penduduknya."


Seorang sastrawan berkata, "Salah satuberkah akhlak mulia kemudahan rizki." Dasarnya adalah seperti kita sebutkan sebelumnya, yaitubanyak teman yang membantu urusannya dan sedikit musuh yang mengahalanginya dan memusihinya.


Rasulullah SAW bersabda, "yang paling aku cintai adalah orang yang paling baik akhlaknya dari golongan kamu, yaitu orang yang rendah hati, pemurah, ramah bergaul dan disenangi oleh masyarakat."



  1. Meningkatkan derajat manusia


Tujuan ilmu pengetahuan ialah meningkatkan kemajuan manusia dibidang rohaniah atau dibidang mental spritual. Antara orang yang berilmu pengetahuan tidak lah sama derajatnya dengan orang yang tidak berilmu pengetahuan. Orang yang berilmu secara praktis memiliki keutamaan dengan derajat yang tinggi. Hal ini diterangkan dalam Al-Qur'an :


ö@è% ö@yd “ÈqtGó¡o„ tûïÏ%©!$# tbqçHs>ôètƒ tûïÏ%©!$#ur Ÿw tbqßJn=ôètƒ 3 $yJ¯RÎ) ㍩.x‹tGtƒ (#qä9'ré& É=»t7ø9F{$# ÇÒÈ



Artinya : " Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran."(Q.S.Az-Zumar : 9 )


šÆÏBur $yJ¯RÎ) Óy´øƒs† ©!$# ô`ÏB ÍnÏŠ$t6Ïã (#às¯»yJn=ãèø9$# 3


Artinya : " Hanyalh yang taku kepada Allah ialah orang-orang berilmu pengetahuan.".


Æìsùötƒ ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_u‘yŠ 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ׎Î7yz



Artinya : "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan".


Dengan demikian, tentulah orang-orang mempunyai pengetahuan dalam ilmu akhlak lebih utama daripada orang yang tidak tahu ilmu akhlak. Dengan akhlak yang dimilikinya itu dia selalau berusaha memelihara diri supaya senantiasa berada pada garis akhlak yang mulia, yang diridhai olehall. Dan menjauhi segala bentuk akhlak yang tercela, yang dimurkai Allah SWT.



  1. Menuntut kepada kebaikan


Ilmu akhlak bukan sekedar memberitahukan mana yang baik dan mana yang buruk, melainkan juga mempengaruhi dan mendorong kita supaya kita hidup yang suci dengan memprosedur kebaikan dan kebajikan yang mendatangkan manfaat bagi manusia.


Memang benar tidaklah semua manusia dapat dipengaruhi oleh ilmu itu serempak dan seketika menjadi baik. Akan tetapi kehadiran ilmu akhlak mutlak diperlukan laksana kehadiran dokter yang berusaha menyembuhkan penyakit. Dengan advis Abu Hurairah. ra memberitakan, "Rasulullah SAW. Ditanyai tentang kelakuan apakah yang paling banyak memasukkan orang kesurga ? Jawabnya : Taqwa kepada Allah dan keindahan akhlak. Dan ketika beliau ditanya apakah yang peling banyak memasukkan orang kedalam neraka ? jawabnya : (kejahata) mulut dan kemaluan."(H.R.At-Turmudzi)


Abu Umanah Al-Bahili r.a berkata : Rasulullah SAW bersabda :


"saya dapat menjamin suatu rumah dikebon syurga untuk orang yang meninggalkan perdebatan, meskipun ia benar. Dan menjamin suatu rumah dipertengahan syurga bagi orang yang tidak berdusta meskipun bergurau. Dan menjamin saturumah dibahagian tinggi dari syurga bagi orang yang baik budi pekertinya." (H.R. Abu Daud)


Jabir r.a berkata : Rasulullah SAW bersabda :


"Sesungguhnya orang yang sangat saya kasihi dan terdekat padaku majlisnya pada hari kiamat ialah yang terbaik budi pekerinya. Dan orang yang sangat saya benci dan terjauh dari padaku pada hari kiamat yaitu orang yang banyak bicara, sombong dalam pembicaraannya dan dan berlagak menunjukkan kepandaiannya." (H.R.At-Turmudzi)


Sebagaimana halnya makanan , minuman, pakaian dan perumahan me rupakan kebutuhan material yang primer dala suatu keluarga, maka akhlak adalah kebutuhan primer dari segi moril. Akhlak merupakan faktor mutlaq dalam menegakkan kesejahteraan keluarga.


Akhlak yang luhur mengharmoniskan rumah tangga, menjalin cinta kasih semua pihak.



  1. Membina kerukunan anatar tetangga


Dari lingkungan keluarga kita kepada lingkungan yang lebih luas, hubungan inipun mutlak diperlakukan akhlak yang baik. Pergaulan ygbaik inilah buah daripada akhlakul karimah.


Pentingnya disini cukup jelas, karena betapa banyaknya lingkungan gaduh karena tidak mengindahkan kode etika. Islam mengajarkan agar antara tetangga dibangun jembatan emas berupa silaturrahmi, mahbbah dan mawaddah. Nabi dengan telitinya memperhatikan masalah ini, samapi-sampai beliau anjurkan, jangan malu mengahdiahkan kepada tetangga sekalipun hanya berupa kaki kambing atau kuah gulai.



  1. Peranan akhlak dalam pembinaan remaja


Para orang tua kaum pendidik dan petugas-petugas banyak sekali dipusingkan oleh masalah kenakalan remaja. Dari keluarga yang kaya raya dan anak-anak orang ygberpangkat, banyak ditemukan kasus-kasus kenakalan remaja, misalnya penyalahgunaan obat-obat bius, pemerkosaan, perkelahian dan sebagainya.


Masalah kembali kepada akhlak remaja itu sendiri. Remaja yang demikian nakalnya, adalah remaja yang tiada menganl akhlak.


Sebaliknya tidak sedikit pula remaja yang menyejukkan pandangan mata, karena kesopanan dan tingkah lakunya yang baik yang selalu berbuat kebaikan. Remaja demikian itu adalah remaja yang shaleh. Yang berakhlak inadah dan mulia. Darisegi ini jelas pulalah betapa hikmahnya ilmu akhlak yang dapat menuntun para remaja menemukan dunianya, menyalurkan bakatnya kepada tindakan sublimatif dan konsturktif.



  1. Peranan akhlak dalam pergaulan umum


Akhlak mempunyai peranan yang menentukan dalam kehidupan dan pergaulan g bersifat umum. Sebagai contoh yang nyata, bukanlah setiap orang yang dapat diterima bekerja pada salah satu perusahaan atau instansi harus membuktikan dirinya lebih dahulu sebagai orang yang berkelakuan baik dengan surat keterangan dari pihak yang berwenang.


Orang yang berakhlak rendah selalu ditolak dimana-mana mempersempit ruang geraknya sendiri dan selalu dibencidimana-mana, yang berarti darisegi duniawi saja sudah merugikan dirinya sendiri. Lapangan kehidupan orang yang berakhlak rendah menjadi sempit sehingga tidak ada alternatif lain kecuali terjun mencari makan pada medan-medan kejahatan dengan bergaul kepada orang-orang jahat pula. Kehadiran orang-orang ini memuakkan dan meracuni lingkungan, sedangkan kepergiaanya melegakan hati.


Sebaliknya orang yang berakhlak mulia, dimana-mana mudah diterima orang, disenangi oleh lingkunganya, mudah dipercaya oleh setiap orang yang berhubungan dengan nya. Oleh karena itu, menjadilapanglah rizkinya dan menjadi mudah segala urusannya. Kehadirannya menentramkan lingkungan dan kepergiannya ditangisi orang banyak.



  1. Untuk Mensukseskan Pembanguna Bangsa Dan Negara ;


Akhlak adalah faktor mutlak dalam Nation dan Charakter Building. Suatu bangsa atau negara akan jaya apabila warga negaranya terdiri dari orang-orang/masyarakat yang berakhlak mulia. Sebaliknya akan hancur apabila warganya terdiri dari orang-orang yang bejat akhlaknya.



  1. Dunia betul-betul membutuhkan akhlakul karimah :


Dari dahulu sampai sekarang, dunia selalu penuh dengan orang-orang baik dan juga dengan orang-orang jahat. Diman-mana tempat didunia ini, kedua jenis tersebut selalu ada, sekalipun jumlah berbeda-beda.


Jika dunia ditangani para Nabi dan Rasul serta ahli-ahli hikmah seolah-olah dunia tersenyum gembira, dunia damai dan tenang. Karena mereka itu selalu menggemakan panggilan akhlakul karimah, menyeru umat manusia memiliki pribadi yang baik lagi luhur.


Sebaliknya dunia ini pun selalu berada dalam kerusuhan, pertentang dan permusuhan sampai mengalirkan darah. Kita lihat dalam sejara yang lalu telah terjadiperang dunia sampai dua kali. Bahkan sekarang manusia cemas dan diliputi ketakutan akan terjadinya perang dunia yang ketiga. Kita lihat pula neara-negara Super Power berlomba-lomba membuat senjata yang sewaktu-waktu dapat memusnahkan manusia.


Masalah ini hakekatnya tidak lepas dari karakter atau akhlak para pemimpin, dimana dia bertindak sebagip penggerak dan pelakunya. Tepat sekali pada yang dinyatakan Allah SWT dalam Al-Qur'an :


tygsß ßŠ$|¡xÿø9$# ’Îû ÎhŽy9ø9$# ̍óst7ø9$#ur $yJÎ/ ôMt6|¡x. “ω÷ƒr& Ĩ$¨Z9$# Nßgs)ƒÉ‹ã‹Ï9 uÙ÷èt/ “Ï%©!$# (#qè=ÏHxå öNßg¯=yès9 tbqãèÅ_ötƒ ÇÍÊÈ


Artinya : "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (Q.S.Ar-Ruum : 41 )


Jika seandainya pemimpin-pemimpin dari suatu negara terdiri dariorang-orang yang tidak berakhlak yang baik, maka mereka akan menjalankan roda kekuasaannya semacam imprialisme dan kolonialisme yang tentu akan merusak hidup sekitarnya sebagaimana dilukiskan dalam Al-Qur'an riwayat Ratu Bulqis ketika bertanya tentang keadaan Nabi Sulaiman alam semesta, yang berbunyi :


ôMs9$s% ¨bÎ) x8qè=ßJø9$# #sŒÎ) (#qè=yzyŠ ºptƒös% $ydr߉|¡øùr& (#þqè=yèy_ur no¢•Ïãr& !$ygÎ=÷dr& \'©!ÏŒr& ( y7Ï9ºx‹x.ur šcqè=yèøÿtƒ ÇÌÍÈ


Artinya : "Dia berkata: "Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia Jadi hina; dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat." (Q.S.An-Naml : 34 )


Demikianlah beberap hikmah dan faedah dari akhlak apabila ditegakkan. Membentuk masyarakat menjadi suci, selalu menghasilkan kebaikan dan kesempurnaan dalam semua aspek kehidupan manusia.



B. Akhlak Terhadap Sesama Makhluk


Sesuai dengan hadits Nabi yang menyebutkan bahwa kehadiran beliau untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia, maka nampak sekali seperti ditulis dalam sejarah, pendidikan akhlaq ini dilaksanakan dengan cara :


1. Langsung.


2. Tidak langsung.


Ad. 1) Secara langsung ialah :


- Menanamkan iman, dimana iman itu sendiri menjadi landasan dari akhlaq. Sehingga dengan sendirinya apabila imannya benar dan mantap dalam hati akan mewujudkan prilaku yang baik dan akhlaq yang mulia.


- Banyak sekali ayat-ayat Al-Qur'an maupun Hadits Nabi yang menunjukan kita harus memiliki akhlaq yang mulia, misalnya :




a) Harus sabar, sebagaimana Allah :



`yJs9ur uŽy9|¹ txÿxîur ¨bÎ) y7Ï9ºsŒ ô`ÏJs9 ÏQ÷“tã Í‘qãBW{$# ÇÍÌÈ


Artinya : "Tetapi orang yang bersabar dan mema'afkan, Sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diutamakan." (Q.S. Asy- Syura 43)


b) Iklhlas dalam sumua amal ; firman Allah :


!$tBur (#ÿrâÉDé& žwÎ) (#r߉ç6÷èu‹Ï9 ©!$# tûüÅÁÎ=øƒèC ã&s! tûïÏe$!$# uä!$xÿuZãm ÇÎÈ


Artinya : "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus". (Q.S. Al-Bayyinah : 5 )


c) Berlomba-lomba berbuat kebajikan, sebagaimana firman Allah :


(#qà)Î7tFó™$$sù ÏNºuŽöy‚ø9$# 4


Artinya : " berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan". ( Q.S. Al-Baqarah :148)


d) Berbakti kepada kedua orang tua, Allah berfirman :


* 4Ó|Ós%ur y7•/u‘ žwr& (#ÿr߉ç7÷ès? HwÎ) çn$­ƒÎ) Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur $·Z»|¡ômÎ) ÇËÌÈ


Artinya : "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya". (S. Al-Isra' 23)


e) Dilarang menghina orang lain. Allah berfirman :


$pkš‰r'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä Ÿw öy‚ó¡o„ ×Pöqs% `ÏiB BQöqs% #Ó|¤tã br& (#qçRqä3tƒ #ZŽöyz öNåk÷]ÏiB Ÿwur Öä!$|¡ÎS `ÏiB >ä!$|¡ÎpS #Ó|¤tã br& £`ä3tƒ #ZŽöyz £`åk÷]ÏiB ( Ÿwur (#ÿrâ“ÏJù=s? ö/ä3|¡àÿRr& Ÿwur (#râ“t/$uZs? É=»s)ø9F{$$Î/ ( }§ø©Î/ ãLôœew$# ä-qÝ¡àÿø9$# y‰÷èt/ Ç`»yJƒM}$# 4 `tBur öN©9 ó=çGtƒ y7Í´¯»s9'ré'sù ãNèd tbqçHÍ>»©à9$# ÇÊÊÈ


Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman[dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim". (S. Al-Hujurut 11)



f) Selalu berlaku benar, sebagaimana firman-Nya :


$pkš‰r'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qà)®?$# ©!$# (#qçRqä.ur yìtB šúüÏ%ω»¢Á9$# ÇÊÊÒÈ


Artinya : "Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar." (Q.S. At-Taubah : 119)


g) Mendamaikan antara sesama manusia. Firman Allah :


* žw uŽöyz ’Îû 9ŽÏVŸ2 `ÏiB öNßg1uqôf¯R žwÎ) ô`tB ttBr& >ps%y‰|ÁÎ/ ÷rr& >$rã÷ètB ÷rr& £x»n=ô¹Î) šú÷üt/ Ĩ$¨Y9$# 4 `tBur ö@yèøÿtƒ šÏ9ºsŒ uä!$tóÏFö/$# ÏN$|ÊósD «!$# t$öq|¡sù ÏmŠÏ?÷sçR #·ô_r& $\K‹Ïàtã ÇÊÊÍÈ


Artimya : "Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau Mengadakan perdamaian di antara manusia. dan Barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, Maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar." (Q.S. An-Nisa' : 114)




h) Tolong-menolong dalam taat dan taqwa, sebagaimana firman Allah :


(#qçRur$yès?ur ’n?tã ÎhŽÉ9ø9$# 3“uqø)­G9$#ur ( Ÿwur (#qçRur$yès? ’n?tã ÉOøOM}$# Èbºurô‰ãèø9$#ur


Artinya : "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran." (Q,.S. Al-Maidah : 2)


i) Menyayangi anak yatim dan fakir miskin, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an :


|M÷ƒuäu‘r& “Ï%©!$# Ü>Éj‹s3ムÉúïÏe$!$$Î/ ÇÊÈ šÏ9ºx‹sù ”Ï%©!$# ‘í߉tƒ zOŠÏKuŠø9$# ÇËÈ Ÿwur Ùçts† 4’n?tã ÏQ$yèsÛ ÈûüÅ3ó¡ÏJø9$# ÇÌÈ


Artinya : " Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?. Itulah orang yang menghardik anak yatim, Dan tidak menganjurkan memberi Makan orang miskin."(Q.S.Al-Maun : 1-3)


j) Hormat-menghormati, sayang-menyayangi dan bantu-membantu sesama tetangga, sebagaimana firman Allah :


(#r߉ç6ôã$#ur ©!$# Ÿwur (#qä.ÎŽô³è@ ¾ÏmÎ/ $\«ø‹x© ( Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur $YZ»|¡ômÎ) “É‹Î/ur 4’n1öà)ø9$# 4’yJ»tGuŠø9$#ur ÈûüÅ3»|¡yJø9$#ur Í‘$pgø:$#ur “ÏŒ 4’n1öà)ø9$# Í‘$pgø:$#ur É=ãYàfø9$# É=Ïm$¢Á9$#ur É=/Zyfø9$$Î/ Èûøó$#ur È@‹Î6¡¡9$# $tBur ôMs3n=tB öNä3ãZ»yJ÷ƒr& 3 ¨bÎ) ©!$# Ÿw =Ïtä† `tB tb%Ÿ2 Zw$tFøƒèC #·‘qã‚sù ÇÌÏÈ


Artinya : "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu Sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri." (Q.S. An-Nisa' : 36 )


k) Keutamaan menangis karena takut kepada Allah dan rindu kepada Allah, sebagaimana firman Allah :


tbr”Ïƒs†ur Èb$s%øŒF|Ï9 šcqä3ö7tƒ óOèd߉ƒÌ“tƒur %Yæqà±äz ) ÇÊÉÒÈ


Artinya : "Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'.(Q.S.Al-Isra' : 109)


- Dalam Hadits Rasulullah SAW, disebutkan :


a) Syukur :


"Dan dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan r.a berkata : Bersabda Rasulullah SAW : sangat mengerankan keadaan seorang mukmin sebab segala keadaannya untuk ia sangat baik, dan tidak mungkin terjadi demikian kecuali bagi seorang mukmin, jika baik baginya dan bila menderita kesusahan dan syabar, maka kesabarannya itulebih baik baginya. (H.R.Muslim)


b) Menepati Janji


"Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : Tanda-Tanda orang munafiq adalah tiga, jika bicara ia dusta, jika berjanji ia mungkir dan jika ia dipercaya ia khianat.(H.R.Bukhary dan Muslim)


Dan masih banyak lagi seperti : Tawadlu, Menghormati Tamu, tidak mencela makanan. Qanaah (mencukupkan apa adanya).



ad.2) Secara Tidak Langsung ialah :


- Berupa kisah-kisah yang mengandung nilai-nilai akhlak, dan


- Kebiasaan/ latihan-latihan ibadah.



Contoh pertama :


Banyak disebutkan juga dalam Al-Qur'an maupun hadits-hadits Rasulullah, misalnya : Kisah Isra' dan Mi'raj, ashabul kahfie, kisah para Nabi dan rasul, yang sekarang telah dibukukan tersendiri.



Contoh yang kedua :


Perlu sekali dilatih dan dibiasakan mengerjakannya sendiri mungkin sehingga tuanya sudah menjadi akhlakul karimah, misalnya : shalat dan puasa serta ibada-ibadah yang lain.



BAB III


PENUTUP




A. Kesimpulan


Banyak para ahli yang mnerangkan tentang Pengertian akhlak diantaranya adalah Seorang ahli hikmah berkata. "akhlak adalah gambaran akal maka gambaran akal anda menurut kehendak Allah." Ahli hikmahlain berkata. " akal tanpa akhlak bagaikan pohon yang tidak berubah. Sedangkan akal yang berakhlak bagaikan pohon yang berbuah." Sebuah ungkapan mengatakan "akhlak merupakan salah satu dari dua mahkota."


Pembagian akhlak ini sebagai berikut :



  1. Akhlak manusia terhadap khaliq

  2. Akhlak mansuia terhadap mahluq


Pendidikan akhlaq ini dilaksanakan dengan cara :


1. Langsung.


2. Tidak langsung.



B. Saran-saran


Mari kita menyadari bahwa betapa pentingnya pendidikan akhlak dan berusaha atau harus. Mengaskan arti dan tujuan hidup yang sebenarnya sehingga dapatlah manusia merangsang secara aktif untuk mengerjakan kebaikan dan menjauhi segala kelakuan yang buruk dan tercela.





DAFTAR PUSTAKA




Dr. Moh.Amin. Pengantar Ilmu Akhlak. Penerbit. Ekspress. Surabaya. Hal.15-34


Abu AL-Hasan Ali Al-Bashri Al-Mawardi. Etika Jiwa (Menuju Kejernihan Jiwa Dalam Sudut Pandang Islam). Penerbit CV.Pustaka Setia. Bandung. 2003. Hal.32


Majd Fakhry. Etika Dalam Islam. Penerbit Pustaka Pelajar Bekerjasama Dengan Pusat Studi Islam Universitas Muhammadiyah. Surakarta. 1995. Hal. 105

Tidak ada komentar:

Posting Komentar