Kamis, 26 November 2009

Supervisi Pendidikan


BAB I



PENDAHULUAN




A. Latar Belakang


Sekolah merupakan dunia tersendiri, lingkungan kedua yang memberikan perkembangan dan kematangan anak sebagai anggota masyarakat sekolah, murid mempunyai hak dan kewajiban menerima pelajaran, mengikuti kegiatan yang diselenggarakan di sekolah, menggunakan fasilitas yang tersedia, memperoleh bimbingan merupakan hak murid.



Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan pada suatu jenjang pendidikan sangat diperlukan pelaksanaan supervisi. Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris supervisi yang artinya "pengawasan" dalam kamus bahasa Indonesia supervisi diartikan sebagai pengawasan utama, pengontrolan tertinggi.




B. Tujuan Penulisan


Secara umum tujuan penulisan karya ilmiah ini dapat kita uraikan sebagai berikut :


1. Agar kita dapat memahami bahwa supervisi sangat penting di dalam lingkungan sekolah.


2. Agar kita memiliki pemahaman yang utuh terhadap supervisi


3. Untuk dapat menjelaskan bahwa supervisi di sekolah perlu diterapkan dan di jalani.




C. Metode Penulisan


Dalam membuat karya ilmiah ini saya menggunakan dua metodologi penulisan, yaitu metode pustaka dan metode analisa


1. Metode pustaka : dengan merujuk kepada buku-buku yang berkaitan dengan tema yang kam sajikan, terutama dengan masalah supervisi di sekolah, tak ketinggalan juga untuk menambah wawasan dan pengetahuan saya.


2. Metode analisa : dengan menganalisa bahan yang saya dapatkan dan saya uraikan dengan beberapa kegunaannya.







BAB II



KAJIAN PUSTAKA




A. Pengertian Supervisi Pendidikan di Sekolah


Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris supervision yang terdiri atas dua kata : yaitu super dan vision, yang mengandung pengertian melihat dengan sangat teliti dalam pekerjaan secara keseluruhan. Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor.


Pada dasarnya supervisi dapat dikemukakan secara sederhana yaitu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran di sekolah. Itu berintikan program pengajaran dengan ditinjau oleh unsur-unsur lain. Seperti guru, sarana dan prasarana, kurikulum sistem pengajaran dan penilaian, supervisi bertugas dan bertanggung jawab memperhatikan perkembangan unsur-unsur tersebut secara berkelanjutan.




B. Tujuan dan Sasaran Supervisi Pendidikan


Tujuan supervisi pendidikan di sekolah adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar, mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru tapi juga pembina pertumbuhan fasilitas-fasilitas pelajaran kepemimpinan dan pembinaan human relation yang baik kepada semua siswa-siswi.





C. Fungsi-fungsi Supervisi Pendidikan


Secara garis besar fungsi supervisi dapat dikelompokkan dalam tiga bidang yaitu :


1. Bidang kepemimpinan


2. Bidang ke pengawasan


3. Bidang pelaksanaan


Tiga bidang tersebut mencakup beberapa hal yaitu untuk tercapainya tujuan fungsi supervisi tersebut.




D. Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan


Dalam dunia pendidikan dan pengajaran terdapat tiga unsur pokok yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Unsur-unsur tersebut antara lain :


1. Unsur personal


2. Unsur material


3. Unsur operasional







BAB III



METODE PENELITIAN



Dalam tercapainya pelaksanaan supervisi ada beberapa teknik supervisi antara lain :


1. Kunjungan kelas


2. Kunjungan sekolah


3. Tes dadakan


4. Konferensi kasus


5. Observasi dokumen


6. Wawancara, angket


7. Laporan tertulis



A. Tujuan Supervisi


Tujuan supervisi pendidikan di sekolah adalah pemberian arahan dan bimbingan pada dasarnya berorientasi untuk menumbuhkan/membangkitkan semangat siswa serta mengembangkan dan meluruskan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam belajar, di samping menjaga ketidaksenangan dalam kegiatan-kegiatan belajar.




B. Langkah-langkah Supervisi


Tahap-tahap yang perlu diperhatikan dalam kegiatan supervisi adalah :


- Melakukan pemeriksaan terhadap seluruh siswa-siswi


- Mengumpulkan semua informasi dari keseluruhan unit, yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk menentukan apakah kegiatan belajar sesuai dengan standar yang telah ditentukan.


- Mengecek apakah hasil dari kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan tujuan.


Kegiatan pengontrolan dilakukan bukan untuk mencari-cari kesalahan bagi siswa-siswi maupun memberikan hukuman kepada mereka yang telah melakukan penyimpangan, melalaikan untuk mengadakan perbaikan dalam usaha menyelesaikan semua permasalahan yang ada demi kepentingan tujuan pendidikan.


Tahap-tahap kedua perlunya ada evaluasi yang harus dilaksanakan sevcara berkesinambungan, objektif dan valid. Karena itu, perlu di tempuh prosedur evaluasi sebagai berikut :



  1. Perencanaan dan penetapan kriteria yang jelas

  2. Pengumpulan data yang telah di evaluasi

  3. Verifikasi/pemeriksaan data yang telah terkumpul


Evaluasi sebaiknya dilakukan secara berkala sehingga dapat dijadikan landasan untuk melakukan perbaikan pada semua pihak. Evaluasi juga harus di dukung oleh fakta-fakta yang dapat membawa ke arah perubahan yang positif serta memberikan cara terbaik untuk membuat keputusan.


Penilai juga harus memiliki pengetahuan tentang teknik-teknik penilaian yang baik, bersedia menerima kritikan konstruktif dari pihak lain.


Dengan melakukan penilaian, dapat diketahui efektivitas setiap kegiatan. Belajar serta di ketahui kelemahan dan kelebihan selama berlangsungnya proses supervisi. Kelemahan yang ada dapat dicarikan jalan keluarnya dan kelebihannya dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Selain itu, dapat diketahui apakah seluruh rangkaian kegiatan supervisi sesuai dengan tujuan yang diharapkan, apakah seluruh proses supervisi telah berjalan dengan baik. Apakah komunikasi antar personal telah menciptakan kerjasama yang baik, dan apakah tujuan yang diharapkan telah tercapai.







BAB IV



HASIL-HASIL KAJIAN



Kegiatan supervisi hanya bisa berhasil jika si pembelajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar


Seorang guru tidak dapat "mewakili" belajar untuk siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan belajar hanya karena ia sedang berada dalam suatu ruangan, dengan guru yang sedang mengajar.


Setelah diadakan pengawasan, kemudian mengadakan koordinasi dalam rangka mempersatukan kontribusi-kontribusi dari setiap individu, anggota bahan serta sumber-sumber lain ke arah tercapainya maksud tujuan yang telah ditentukan.


Mengadakan koordinasi berarti mengatur dan membawa individu, metode, bahan, buah pikiran, sarana dan cita-cita serta alat-alat sehingga hubungan belajar yang harmonis. Sehingga segala macam kegiatan ataupun pembelajaran pelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efisien demi kepentingan bersama.







BAB V



PENUTUP




A. Kesimpulan


Supervisi pendidikan ialah upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran di sekolah, serta perbaikan dan perkembangan proses belajar, mengajar secara total, bahwa tujuan supervisi tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru tapi juga pembina pertumbuhan fasilitas-fasilitas pelajaran yang baik kepada semua siswa-siswi.


Supervisi pendidikan berasal dari bahasa Inggris supervision yang terdiri atas dua kata, yaitu super dan vision yang mengandung pengertian melihat dengan sangat teliti dalam pekerjaan secara keseluruhan.




B. Saran-saran


Melalui penulisan karya ilmiah ini, penulis menyarankan kepada seluruh pembaca hendaknya kita sebagai manusia menggunakan akal untuk berfikir, dengan tujuan agar perjalanan hidup di dunia dapat di tempuh setepat-tepatnya sesuai dengan kedudukan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang akan kembali kepada-Nya.


Diharapkan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa dan pembaca dan dijadikan sebagai ilmu acuan dasar.







DAFTAR PUSTAKA



Departemen Agama RI, Pedoman Pengembangan Supervisi Pendidikan, Direktorat Jenderal Kelembagaan Islam Jakarta : 2003



Azhari Ahmad, Supervisi Rencana Program Pembelajaran Rian Putera, Ciputat : 2001, 2003





Tidak ada komentar:

Posting Komentar