Sabtu, 14 November 2009

Mencintai Isteri


BAB I



PENDAHULUAN




A. Pengertian Cinta


Cinta adalah perasaan kasih sayang, tidak ingin menyakiti, perasaan melindungi. Cinta adalah anugerah terindah yang Allah SWT berikan kepadamakhluk ciptaan-Nya. Seperti yang tersirat pada Q.S Ar-Rum ayat 21 yang berbunyi :




ô`ÏBur ÿ¾ÏmÏG»tƒ#uä ÷br& t,n=y{ /ä3s9 ô`ÏiB öNä3Å¡àÿRr& %[`ºurø—r& (#þqãZä3ó¡tFÏj9 $ygøŠs9Î) Ÿ@yèy_ur Nà6uZ÷�t/ Zo¨Šuq¨B ºpyJômu‘ur 4 ¨bÎ) ’Îû y7Ï9ºsŒ ;M»tƒUy 5Qöqs)Ïj9 tbrã�©3xÿtGtƒ ÇËÊÈ



Artinya : "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.



Rasulullah SAW. Menjelaskan kepada umatnya bahwa orang yang tidak mengikuti tatanan yang dibawakan oleh beliau bukan termasuk golongannya. Sabda Rasulullah SAW yang artinya :




" Dari Annas bin Malik, sungguh Nabi SAW, telah mengucapkan puji dan syukurnya kepada Allah dan beliau bersabda : "Namun aku sendiri shalat, tidur, puasa, berbuka dan beristri. Barangsiapa membenci Sunahku (tata kehidupanku) bukan golonganku" (H.R. Bukhari dan Muslim)



Jadi, "Mencintai adalah meletakkan kebahagiaan kita kedalam kebahagiaan orang lain."



BAB II



PEMBAHASAN




A. Belajar Mencintai Isteri


Langkah pertama yang harus dilakukan dalam membangun rumah tangga adalah meletakkan fondasi yang kokoh dan benar. Apabila pondasi bangunan suatu rumah tangga kokoh dan kuat, maka dapat dipastikan bangunan itu terbentuk dengan sempurna. Tidak miring dan juga tidak terdapat ketakutan dan mulus.


Sama halnya dengan orang yang becocok tanam. Mereka terlebih dahulu memilih tanah yang baik, subur dan cocok untuk pertumbuhan tanamannya.


Secara garis besar, semua ilustrasi diatas adalah sejalan dengan cara pemilihan calon suami/isteri. Yang menjadi pokok permasalahan, adalah membentuk pondasi bangunan rumah tangga dan menyuburkan kehidupan didalamnya. Dalam kaitan ini Allah SWT telah berfirman :


ô`ÏBur ÿ¾ÏmÏG»tƒ#uä ÷br& t,n=y{ /ä3s9 ô`ÏiB öNä3Å¡àÿRr& %[`ºurø—r& (#þqãZä3ó¡tFÏj9 $ygøŠs9Î) Ÿ@yèy_ur Nà6uZ÷�t/ Zo¨Šuq¨B ºpyJômu‘ur 4 ¨bÎ) ’Îû y7Ï9ºsŒ ;M»tƒUy 5Qöqs)Ïj9 tbrã�©3xÿtGtƒ ÇËÊÈ



Artinya : "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."


öNä.ät!$|¡ÎS Ó^ö�ym öNä3©9 (#qè?ù'sù öNä3rOö�ym 4’¯Tr& ÷Läê÷¥Ï© ( (#qãBÏd‰s%ur ö/ä3Å¡àÿRL{ 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# (#þqßJn=ôã$#ur Nà6¯Rr& çnqà)»n=•B 3 Ì�Ïe±o0ur šúüÏZÏB÷sßJø9$# ÇËËÌÈ



Artinya : " Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman"



Sejalan dengan keterangan ayat diatas, rasulullah SAW telah bersabda :




" Pilihlah calon teman hidupmu demi keturunanmu ygakan datang. Sebab pengaruh keturunan sangat kuat sekali." (H.R. Abu Daud dan Nasa'i)



Dari penjelasan ayat dan hadits diatas, tampak dengan jelas isyarat serta petunjuk tentang kaidah-kaidah yang seharusnya dijadikan contoh didalam memiliki calon pendamping dalam mengarungi bahtera hidup dan kehidupan. Bukankah didalam Surat Ar-ruum aayat 21 diatas Allah SWT telah menegaskan "Litaskunu ilaiha ( supaya kamu merasa tenteram dan cenderung kepadanya.


Ayat tersebut menunjukkan grafik garis perjalanan kehidupan rumah tangga. Yakni rumah tangga yang dinaungi pertalian yang penuh dengan ketentraman dan ketenangan hidup.


Semua kabut pertikaian, permusuhan dan persengketaan darinya, dan jelas, hal itu tidak dapat terealisir melainkan dengan kehidupan rumah tangganya yang penuh kasih sayang dan cinta, serta jauh dari ketegangan dan kekerasan.


Pepatah bilang, "Pria lebih banyak problema kehidupannya dari wanita; dan problem utamanya ialah bagaimana memperlakukan wanita ". Setuju?


Anda banyak membuat kebaikan, menyenangkan hatinya, dan bersabar untuk wanita yang anda kasihi, namun masih saja dia bermuka masam atau menolak anda. Ufh, betul-betul mengecewakan! Bila saat ini anda masih punya masalah dengan pasangan anda, tak perlulah hal tersebut dibesarkan. Coba liat bagaimana para sahabat memperlakukan wanita. Penuh hormat, kasih sayang dan santun.


Suatu hari seorang sahabat melihat istri Umar bin Khatab marah padanya dan bertanya " Hai Umar, mengapa kau diam saja dan bersabar menghadapi istrimu itu ? Umar M\menjawab tenang, " Dialah penjaga rumahku, mengurusku dan anak-anakku, bagaimana mungkin aku tidak menghargai dan mencintainya ?


Dan bukankah Rasulullah SAW sendiri besabda :




"Sesungguhnya wanita seumpama tulang rusuk yang bengkok. Bila kamu membiarkannya, kamu membuatnya tetap bengkok; dan bila kamu meluruskannya dengan paksa, maka kamu mematahkannya." .



Hubungan cinta adalah ketika segalanya berjalan lancar dan kita merasa dicintai, tiba-tiba secara emosional kita makin menjauhi atau menanggapi pasangan kita tidak dengan penuh cinta.


Cinta memunculkan perasaan-perasaan yang belum terselesaikan selama ini terpendam. Salah satu kunci sukses agar hubungan cinta kasih anatara suami isteri terus bersemi adalah memanggil nama pasangan yang kita cintai dengan panggilan sayang, bukan dgnpanggilan yang menyakitkan atau menghinakan.


Rasulullah SAW meneladani dengan memanggil Siti Aisyah, isteri yang beliau cintai, ygmemiliki pipi kemerah-merahan dengan panggilan sayang yang memanjakan " Al-Humaira :, si pipi merah jambu, bagaimana dengan anda ?


Selanjutnya Allah SWT berfirman lewat surat An-Nisa ayat 124 :


ÆtBur ö@yJ÷ètƒ z`ÏB ÏM»ysÎ=»¢Á9$# `ÏB @�Ÿ2sŒ ÷rr& 4Ós\Ré& uqèdur Ö`ÏB÷sãB y7Í´¯»s9'ré'sù tbqè=äzô‰tƒ sp¨Yyfø9$# Ÿwur tbqßJn=ôàム#ZŽ�É)tR ÇÊËÍÈ


Artinya : "Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, Maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun."


Seorang teman pernah mengeluh betapa tidak enak dan beratnya jadi seorang perempuan. Banyak betul rambu-rambu yang dibuat sepertinya untuk membatasi ruang gerak kaum perempuan saja. Ah, teman saya tadi pasti sedang dalam duka yang dalam, hingga tak sadar melontarkan penyesalannya menjadi seorang perempuan.


Coba kalau dia ingat peribahasa China tua yang berbunyi " bila kita mendidik seorang perempuan berarti kita tengah menyiapkan satu masyarakat ; bila kita mendidik seorang laki-laki, berarti kita tengah menyiapkan seorang individu saja."


Jangan mudah terperdaya oleh hal-hal yang kelihatan baik untuk kita, kaum perempuan jangan mudah tergiur dan terpengaruh oleh bisiskan dan seruan mengatasnamakan kepentingan kaum perempuan yang tidak sesuai dengan ajaran agam. Karena Allah Azza Wa Jalla tidak pernah membedakan antara lelaki dan perempuan ; yang membedakan hanyalah mereka yang bertaqwa.


Marilah kita renungkan kembali Firman Allah SWT dalam Surat An Nahl ayat 97 :


ô`tB Ÿ@ÏJtã $[sÎ=»|¹ `ÏiB @�Ÿ2sŒ ÷rr& 4Ós\Ré& uqèdur Ö`ÏB÷sãB ¼çm¨Zt�Í‹ósãZn=sù Zo4qu‹ym Zpt6ÍhŠsÛ ( óOßg¨YtƒÌ“ôfuZs9ur Nèdt�ô_r& Ç`|¡ômr'Î/ $tB (#qçR$Ÿ2 tbqè=yJ÷ètƒ ÇÒÐÈ



Artinya : "Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."



Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman.


Setiap manusia punya kekurangan sekaligus kelebihan. Orang yang menikah adalah orang yang berani menerima kekurangan pasangannya, bukan orang-orang yang sempurna. Maka do'a kita kepada Allah SWT bukanlah " berikan kepadaku pasangan yang sempurna " tapi " Ya Allah, Karuniakanlah padaku pasangan yang baik bagi agama ku, dunia dan datangkanlah rasa cintaku padanya ."


Siapapun berhak kecewa manakala saat kita menemukan istri kita tidak seperti yang diinginkan. Perasaan kecewa adalah bagian dari Qharihatul Baga (Naluri Mempertahankan diri) yang allah ciptakan pada manusia. Dengannya manusia adalah manusia adalah manusia bukan onggokan daging dan tulang belulang, bukan robot yang bergerak tanpa perasaan tapi memiliki emosi jiwa. Namun semua ada hikmahnya, kita bisa merasakan betapa tidak sempurnanya tinggal kita olah hati kita, untuk belajar mencintai pasangan kita, bahagia dengan segala yang ada, syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT.


Karena sesungguhnya orang yang ahli syukur adalah orang yang berfikir bahwa karunia yang telah Allah SWT berikan adalah sebuah sarana yang menjadikan agar ia menjadi hamba yang paling dekat pada-Nya.



"Love Islam knocking outside the door" kata musisi tesla dalam senandung love will find a way. Tidak pernah ada kata menyerah untuk meraih kebahagiaan dalam naungan rhido-Nya. " Takut akan cinta adalah takut akan hidup. Dan siapa ygtakut hidup berarti dia telah tiga perempat mati" (Bertrand Russel)







.









BAB III



PENUTUP




A. Kesimpulan


Cinta memunculkan perasaan-perasaan yang belum terselesaikan selama ini terpendam. Salah satu kunci sukses agar hubungan cinta kasih anatara suami isteri terus bersemi adalah memanggil nama pasangan yang kita cintai dengan panggilan sayang, bukan dengan panggilan yang menyakitkan atau menghinakan. Rasulullah SAW meneladani dengan memanggil Siti Aisyah, isteri yang beliau cintai, yang memiliki pipi kemerah-merahan dengan panggilan sayang yang memanjakan " Al-Humaira " : si pipi merah jambu.


Karuniakanlah padaku pasangan yang baik bagi agama ku, dunia dan datangkanlah rasa cintaku padanya . sebaiknya do'a itu yang kita mohon kehadirat Allah SWT bukanlah kesempurnaan pasangan kita, karena kesempurnaan hanya dimiliki-Nya


Dalam menjalin hubungan suami/isteri bukanlah kesempurnaan pasangan yang dicari melainkan pasangan yang baik bagi agama kita (Islam), dunia dan datangkanlah rasa cintaku padanya ."



B. Saran-saran


Dengan cinta jadikan hidup kita lebih bermakna, lebih bahagia dan dengan cinta itu pula, marilah kita belajar bersyukur.








DAFTAR PUSTAKA




Abdullah Qymnastiar. "Menjadikan hidup lebih bermakna". Penerbit MQS. Publishing. Bandung. 2005. hal. 1-3


Albert J. Nimeth-Ofm. Sungguh, aku cinta kamu. Penerbit Nusa Indah. Flores. NTT. 1999 hal. 14


Drs. M.Thalib. 30 Petunjuk Pernikahan Dalam Islam. Penrbit Irsyad Baitussalam. Bandung. 2000. hal 28


Chichi Sukarjo. Gubernur Kuli Panggul. Penerbit Yayasan Serumpun Kemuning. Jakarta. 2001 hal.6-7


M. Iwan Januar. Bila Cinta Tak Berbalas. Penerbit Al-Azhar Pres. Bogor. 2005. hal.34


Johari Pranaya. Selusin Cara Hidup Bahagia. Penerbit Puspa Swara. Jakarta. 2000. hal.36


Aba Firdaus Al-Halwani. Melahirkan Anak Saleh. Penerbit Mitra Pustaka. Yogyakarta. 1999. hal.20


Tidak ada komentar:

Posting Komentar