Senin, 25 Januari 2010

Hukum Agama Islam

Hukum agama Islam itu terdapat lima bagian, yaitu:


A. Wajib

Wajib ialah suatu perkara yang wajib dilakukan oleh tiap-tiap orang yang mukallaf. Misalnya: Shalat, puasa, mencari ilmu dan memberi bantuan kepada fakir miskin dan lain sebagainya.

Adapun mukallaf ialah orang yang sudah dibebani oleh hukum yang bisa dipertanggungjawabkan atas perbuatannya. Yaitu orang yang sudah dalam keadaan baligh dan berakal sehat. Jadi wajib ialah suatu perkara yang bila dikerjakan memperoleh pahala dan bila ditinggalkan akan mendapat siksa (berdosa)

Sedangkan fardhu itu dibagi dua, yaitu:

  1. Fardhu 'Ain

Fardhu 'Ain ialah suatu perkara yang harus dilakukan oleh tiap-tiap orang mukallaf itu sendiri. Misalnya shalat wajib, puasa ramadhan, mencari ilmu dan sebagainya.


  1. Fardhu kifayah

Fardhu kifayah ialah suatu perkara yang diwajibkan yang telah dianggap cukup, manakala sebagian orang mukallaf telah melakukannya. Dan berdosa bagi semuanya bila tidak ada seorangpun dari mereka itu menjalankannya. Misalnya: menyalati jenazah dan menguburnya.


B. Sunnah

Sunnah ialah suatu perkara yang apabila dilakukan memperoleh pahala dan manakala ditinggalkan tidaklah berdosa.

Dan sunnah itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

  1. Sunnah Mu'akad

Sunnah mu'akad ialah sunnah yang sangat dianjurkan untuk mengerjakannya. Misalnya: Shalat tarawih, shalat dua hari raya, yaitu idul fitri dan adha

  1. Sunnah Ghairu Mu'akad

Sunnah Ghairu Mu'akad ialah sunnah biasa


C. Haram

Haram ialah perbuatan yang dikerjakan berdosa. Dan bila ditinggalkan akan berpahala.

Misalnya: meminum minuman yang memabukkan, berdusta, berzina dan mencuri serta durhaka kepada kedua orang tua dan sebagainya.


D. Makruh

Makruh ialah suatu perkara yang apabila dilakukan tiada dosa. Dan manakala ditinggalkan memperoleh pahala. Misalnya: memakan bawang merah, makan petai serta merokok dan sebagainya.


E. Mubah

Mubah ialah suatu perkara yang diperbolehkan mengerjakan dan begitu pula boleh ditinggalkan. Bila dikerjakan atau ditinggalkan tiada pahala dan dosa. Misalnya pakaian serba bagus dan memakan makanan yang lezat-lezat. Dan lain sebagainya. Dengan catatan hal tersebut asal tidak berlebih-lebihan serta tidak sombong dan mubadzir.

Sumber: Ust. LABIB MZ dan Ust. MOH. RIDHA'IE, Bimbingan Sholat 5 Waktu dilengkapi Sholat-Sholat Sunnat, Do'a Sehari-Hari, CV. Pustaka Agung Harapan Surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar