Kamis, 26 November 2009

Filsafat Pendidikan


FILSAFAT DAN TEORI PENDIDIKAN




A. Pengertian Filsafat


Secara etimologi kata filsafat berasal dari kata Yunani yaitu filosofia yang berasal dari kata kerja filosofein yang berarti mencintai kebijaksanaan kata tersebut juga berasal dari kata Yunani yang berasal dari kata kerja Philein yang berarti mencintai / Philia yang berarti cinta, dan Sophia yang berarti kearifan. Dan kata tersebut lahirlah kata Inggris Philo dan Sophy yang biasanya diterjemahkan sebagai lambang "cinta kearifan".



Dari pengertian secara etimologi itu, menurut Prof.Dr.Harun Nasution memberikan definisi filsafat sebagai berikut :


- Pengetahuan tentang hikmah ;


- Pengetahuan tentang prinsip atau dasar-dasar ;


- Mencari kebenaran ;


- Membahas dasar-dasar dari apa yang dibahas.


Filsafat menurut beberapa para ahli, adalah :


1. Konsep Plato


Plato memberikan istilah dengan dialektika yang berarti seni berdiskusi.


2. Konsep Al-Kindi


Sebagai ahli pikir pertama dalam filsafat Islam yang memberikan pengertian filsafat dikalangan umat Islam, membagi filsafat dalam 3 :


a. Ilmu fisika


b. Ilmu Matematika


c. Ilmu ke Tuhanan


3. Konsep Al-farabi


Menurut Al-farati adalah ilmu yang menyelidiki hakekat yang sebenarnya dari segala yang ada.


4. Konsep Aristoteles


Berpendapat bahwa kewajiban filsafat ialah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu yang sangat umum sekali.


5. Konsep Ibnu Sina


Membagi filsafat dalam 2 bagian, yaitu teori dan prakter yang keduanya berhubungan dengan agama dimana dasarnya terdapat dalam syariat Tuhan yang penjelasan dan kelengkapannya diperoleh dengan tenaga dan akal manusia.







B. Teori Pendidikan


1. Teori pendidikan klasik ( Classical Education)


Pendidikan ini berfungsi memelihara, mengawetkan dan meneruskan semua warisan budaya yaitu pengetahuan, ide-ide, atau nilai-nilai yang telah ditemukan oleh para pemikir terdahulu. Teori ini lebih menekankan pada peranan isi pendidikan dari pada proses atau bagaimana mengerjakannya.


Ada dua modul kependidikan klasik yaitu :


1) Parenialisme yang berkembang di Eropa dalam masyarakat aristokratis-agraris.


2) Essensialisme berkembang di AS dalam masyarakat industri.



2. Teori pendidikan pribadi ( personalized Education)


Pendidikan lebih mengutamakan pada peranan siswa, pendidik menempati posisi kedua, ia lebih sebagai psikolog bidang yang membantu siswa melahirkan ide-idenya, sebagai pembimbing, pendorong, psikiator dan pelajar bagi siswa.


Pengalaman merupakan isi sekaligus guru alamiah bagi anak. Anak tidak diajari tetapi didorong untuk belajar. Guru menyediakan lingkungan belajar, memberikan kebebasan agar anak belajar dan berkembang sendiri. Guru juga berperan sebagai sumber lingkungan belajar, membantu siswa dan menjaga hal-hal yang mengganggu perkembangan siswa.



3. Teori Teknologi Pendidikan


Pendidikan ini memiliki kesamaan dengan pendidikan klasik, perbedaannya lebih mengutamakan teknologi pendidikan yaitu pembentukan dan penggunaan kompetensi, bukan pengawetan dan pemeliharaan budaya lama, lebih berorientasi pada masa sekarang dan akan datang, bukan masa lalu. Konsep pendidikan ini mengutamakan segi empiris, informasi objektif yang dapat diamati dan diakui serta dihitung secara haikiki.







4. Filsafat & Teori Pendidikan


Tidak semua masalah kependidikan dapat dipecahkan dengan menggunakan matode ilmiah. Masalah-masalah kependidikan merupakan pertanyaan-pertanyaan piloshopis yang memerlukan pendekatan piloshopis pula dalam pemecahannya. Analisa filsafat terhadap pandangan-pandangan tertentu mengenai masalah-masalah kependidikan tersebut, dengan berbagai cara pendekatan dapat menghasilkan pendangan-padangan tertentu mengenai masalah-masalah kependidikan yang tentunya juga akan memperkaya teori-teori pendidikan yang tentunya juga akan memperkaya teori-teori pendidikan dengan demikian terdapat hubungan fungsional antara filsafat dengan teori pendidikan.


Hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan tersebut secara lebih rinci diuraikan sebagai berikut :


1. Filsafat, dalam arti analisa filsafat adalah merupakan salah satu cara pendekatan yang digunakan oleh para ahli pendidikan dalam memecahkan problemantika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikannya di samping menggunakan metode-metode ilmiah lainnya. Aliran filsafat tertentu akan mempengaruhi dan memberikan bentuk serta corak tertentu terhadap teori-teori pendidikan yang berkembang oleh seseorang filosofi tertentu berdasarkan corak serta warna aliran filsafat yang dianutnya.


2. Filsafat juga berfungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah dikembangkan oleh para ahlinya, yang berdasarkan pandangan dan aliran filsafat tertentu mempunyai relevansi di kehidupan nyata.


Artinya : Mengarahkan agar teori-teori dan pandangan Filsafat Pendidikan yang telah dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalam praktek kependidikan sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga berkembang dalam masyarakat. Disinilah letak fungsi filsafat pendidikan dan memilih dan mengarahkan teori-teori pendidikan dan kalau perlu juga merevisi teori pendidikan tersebut yang sesuai dengan relevan dengan kebutuhan, tujuan dan pandangan hidup dari masyarakat.


3. Filsafat, termasuk juga filsafat Pendidikan, juga mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah diantara dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan /paedagogik.


Suatu praktek kependidikan yang didasarkan dan iarahkan oleh suatu filsafat pendidikan tertentu akan menghasilkan dan menimbulkan bentuk-bentuk dan gejala-gejala kependidikan yang tertentu pula.


Analisa filsafat berusaha untuk menganalisa dan memberikan arti terhadap data-data kependidikan tersebut dan untuk selanjutnya menyimpul serta dapat di susun teori-teori pendidikan yang realistis dan selanjutnya akan berkembanglah ilmu pendidikan (paedagogik).



Disamping hubungan fungsional tersebut, antara filsafat dan teori pendidikan, juga terdapat hubungan yang bersifat suplementar sebagaimana dikemukakan oleh "AZI SAIFULLAH" dalam hubungan antara filsafat dan pendidikan sebagai berikut.


Filsafat pendidikan sebagai suatu lapangan studi mengarahkan pusat perhatiannya dan memusatkan kegiatan pada 2 fungsi tugas normatif ilmiah, yaitu:


a. Kegiatan merumuskan dasar-dasar dan tujuan-tujuan pendidikan, konsep tentang sifat hakikat manusia, serta konsepsi hakikat dan segi-segi pendidikan serta isi moral pendidikannya.


b. Kegiatan merumuskan sistem / teori pendidikan (Science of Education) yang meliputi politik pendidikan, kepemimpinan pendidikan / organisasi pendidikan, metodologi pendidikan dan pengajaran termasuk pola-pola akulturasi dan peranan pendidikan dalam membangun masyarakat dan negara.



Definisi diatas merangkum dua cabang ilmu pendidikan yaitu : Filsafat pendidikan dan sistem / teori pendidikan dan hubungan antara ke duanya adalah bahwa yang satu suplemen terhadap yang lain dan keduanya diperlukan oleh setiap guru sebagai pendidikan dan bukan hanya sebagai pengajar bidang studi tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar