Rabu, 13 Januari 2010

Asal Penduduk Asli Kalimantan

Tentang penduduk asli Kalimantan ini, ada bermacam-macam pendapat menurut pengarang sejarah:

1. Menurut Van Lejnden, Schwaner, Eari dan Van Eerde: Penduduk asli Kalimantan asalnya dari bangsa NEGRITOS (bangsa negeri kecil berambut keriting) yang datang dari kepulauan Pilipino dan Sulu.

Di zaman purba sekali bangsa Negritos selalu mengembara di seluruh kepulauan Indonesia. Dari kepulauan Pilipino dan Sulu bangsa Negritos selalu mengembara di seluruh kepulauan Indonesia. Dari kepulauan Pilipino dan Sulu bangsa Negritos sampai di Pulau Kosong (sekarang Kalimantan) dan dianggap sebagai penduduk asli (Dayak)

2. Logan, pengarang Etnology of the Ind. Arcpipel mengatakan: yang kebanyakan disebut orang penduduk asli Kalimantan, yaitu bangsa Laos yang berasal dari Hindia Muka dan Kamboja, kemudian menyusul bangsa Anam, Hindu dan Cina turut berpindah tempat ke Pulau Kosong (Kalimantan)

3. Julius Kogel dan du Couret mengatakan: Penduduk asli di Kalimantan, yaitu orang Pari-Ot.

4. Sejarah bangsa Tionghoa yang diselenggarakan dalam permulaan abad VII, di zaman Kao-Tsoe (Tang Dynastie) mengatakan bahwa bangsa Dayak asalnya berasal dari keturunan bangsa Tionghoa.

5. Tobias pengarang buku sejarah mengatakan: Penduduk asli di Bornei pada zaman purba yang disebut Dayak.


Menurut ahli sejarah Dr. Nieuwenhuis: Zaman purba sekali di pusat Kalimantan ada dua suku bangsa Dayak yang terbesar jumlah jiwanya:

1. Suku Dayak Ulu Ujer (Dayak Mandai), tinggal di simpang kanan Sungai Kapuas Buhang.

2. Suku Dayak Mandalam (Dayak Kajan) tinggal di simpang kiri Sungai Buhang.


Setelah beberapa lamanya diam berkumpul pada satu tempat, maka akhirnya tempat kediaman mereka terpencar ke lain-lain tempat, maka sejak itu juga suku Dayak menjadi empat golongan yang terbesar yaitu:

1. Oloh Ngaju, diam berkumpul di lingkungan: Sungai Barito, Kapuas, Kahayan (lainnya Oloh Ngaju yang terbesar juga jumlahnya Oloh Ma Anyan, Sihong, Patai dan Siang Murung)

2. Kayaan-Kejin (Pro Kejin), diam berkumpul di sungai Mahakam, Bulungan, Berau (sungai Kelai dan Sega). Selain Suku Dayak Kayaan, juga diam di lingkungan sungai-sungai tersebut antara lain Suku Dayak Modang, Wahau, Tunjung, Banua, Kenyah, Oma Long, Oma Alim, Oma Kulit, Oma Baka, Segai, Basap dan Punan.

3. Iban (Heban), diam berkumpul di lingkungan Sungai Batang Lupar, Serawak dan Berunai. Selain dari Suku Dayak Kalimantan Barat yang terbesar jumlahnya diantaranya: Suku Dayak Embaluh. Suku Dayak yang diam di sekitar Sungai Batang Lupar, Serawak dan Brunai ada dua macam:

  1. Suku Dayak Pesisiran (Kuala)
  2. Suku Dayak Udik

Suku Dayak Pesisiran turunan dari Bangsa Illanon yang mula-mula diam di Tampasuk di sebelah Utara-Barat Daya pulau Labuan. Suku Dayak Udik berasal Hindu yang berpindah tempat ke Pulau Kosong (Kalimantan)

4. Punan Ot (Menan Ot), diam berkumpul di Udik sungai-sungai Barito, Kapuas, Buhang, Mahakam, Kayaan, Kelai, Sega, Kapuas dan Kahayan.

Menurut catatan Dr. Kohlbrugge dan Dr. Nieuwenhuis ada 135 macamnya suku golongan Dayak yang diam di seluruh Kalimantan ini (Encyclopadie Mr. Dr. Paulus).

Diantara Suku Dayak yang diam di udik sungai-sungai tersebut (pusat Kalimantan) terutama suku: Oloh Ot Danum, Menan Tering. Menan Ot, Pari Ot, Beketan (Bukitan) dan Bukat.

Sebelum bangsa luaran memasuki alam Dayak Kalimantan penduduk asli memang sudah ada mempunyai peradaban-peradaban asli. Mereka sudah bersawah, alat-alat perkakas kebutuhan hidup dibuat dari besi bikinan sendiri.

Maka oleh kultur asli suku bangsa Dayak terasing dari dunia luar (dunia Barat) maka kaum pendatang pada umumnya menyebut suku bangsa Dayak orang liar.


Sumber: Tim Sahabat, Cerita Datu-Datu Terkenal Kalimantan Selatan, (Toko Buku & Penerbit "Sahabat", Kandangan, Kalimantan Selatan, 2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar