Jumat, 25 Desember 2009

Sosiologi


BAB I



PENDAHULUAN




A. Latar Belakang


Secara harfiah istilah-istilah sosiologi berasal dari dua kata yakni Socius (latin) yang berarti teman atau kawan. Dapat juga diartikan sebagai pergaulan hidup manusia atau masayarakat, dan logos (Yunani) yang berarti ilmu.


Ilmu-ilmu sosial dinamakan demikian oleh karena ilmu-ilmu tersebut mengambil masyarakat atau kehidupan bersama sebagai obyek yang dipelajarainya.


Sosiologi mempelajari manusia dari aspek sosial yang kita sebut masyarakat. Makhluk sosial yang berinteraksi dengan orang lain dalam kelompok masyarakat. Dalam interaksi tersebut timbul produk-produk berupa nilai-nilai dan norma-norma yang dianut (dipergunakan sebagai pedoman perilaku) oleh anggota-anggotanya. Tetapi ilmu-ilmu sosiologi belum mempunyai kaidah-kaidah dan dalil-dalil yang diterima oleh sebagian terbesar masyarakat.


Latar belakang sosial lahirnya sosiologi adalah perubahan masyarakat di Eropa Barat akibat revolusi industri (Inggris) dan revolusi Francis.



B. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini sebagai berikut :



  1. Untuk memenuhi sebagian dari tugas Sosiologi Pedesaan

  2. Untuk berbagi pengalaman atau pengetahuan tentang Sosiologi Pedesaan

  3. Untuk menambah ilmu pengetahuan tentang masalah-masalah yang mungkin suatu saat nanti akan kita temukan yang berhubungan dengan makalah ini, maka makalah ini bisa dijadikan sebagai bahan perbandingan.







C. Metode Penulisan


Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini ialah metode library reseach yaitu metode dengan mengambil initi sari dari beberapa buku. Dan juga metode Empiris yaitu suatumetode yangberlandaskan kepada pemikiran penulis sendiri.








BAB II



PEMBAHASAN





A. Sejarah Sosiologi


1. Pengertian Sosiologi


Secara harfiah istilah-istilah sosiologi berasal dari dua kata yakni Socius (latin) yang berarti teman atau kawan. Dapat juga diartikan sebagai pergaulan hidup manusia ataumasayarakat, dan logos (Yunani) yang berarti ilmu.


Dari pengertian diatas secara sederhana dapatlah di katakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu tentang hubungan antara teman-teman. Secara lebih luas, sosiologi adalah ilmu tentang masyarakat namun pengertian tentang masyarakat dalam devinisi ini sangat luas. Oleh karena itu perlu dibuat satu batasan, sehingga kita dapat mengetahui secara lebih luas. Oleh karena itu perlu dibuat satu batasan sehingga kita dapat mengetahui secara jelas apa sesungguhnya obyek kajian sosiologi itu.


Sehubungan dengan hal itu, banyak ahli mencoba memberikan definisi tentang sosiologi.


1. Pitirim Sorokin


Berpendapat bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari:


a. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial, misalnya antara gejala ekonomi dan agama, keluarga dan moral hukum dan ekonomi, gerak masyarakat dan politik, dsb


b. Hubungan saling pengaruh antara gejala-gejala sosial dan gejala-gejala non-sosial, misalnya gejala geografis, biologis dsb.


2. Mayor Polak


Yang berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahun yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan, yakni hubungan diantara manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik kelompok formal maupun kelompok material. Atau baik kelompok statis maupun kelompok dinamis.


3. Roucek dan warren


Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok.


4. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi


Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan-perubahan sosial.


Hal ini menggambarkan betapa luasnya dan rumitnya masyarakat sbg obyek kajiannya. Namun pada intinya definisi tersebut mempunyai kesamaan, yaitu sosiologi mempelajari hubungan atau interaksi antar manusia dalam masyarakat.



2. Obyek Kajian Sosiologi


Bila kita simak definisi yang diuraikan diatas, jelas bahwa obyek kajian sosiologi adalah manusia tetapi manusia itu mempunyai banyak aspek seperti aspek fisik, fsikis, sosial dan rohani. Oleh karena itumanusia tidak hanya merupakan obyek kajian sosiologi, melainkan juga obyek kajian ilmu-ilmu lainnya.


Sosiologi mempelajari manusia dari aspek sosial yang kita sebut masyarakat. Makhluk sosial yang berinteraksi dengan orang lain dalam kelompok masyarakat. Dalam interaksi tersebut timbul produk-produk berupa nilai-nilai dan norma-norma yang dianut (dipergunakan sebagai pedoman perilaku) oleh anggota-anggotanya.


Dari penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa obyek study / kajian sosiologi adalah masyarakat, yakni hubungan antara manusia dan proses sebab akibat yang timbul dari hubungan tersebut. Istilah masyarakat sering digunakan untuk menyebut kesatuan hidup manusia, mislanya masyarakat desa, masyarakat kota, masyarakat jawa dan lainnya.


Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh rasa identitas bersama.



3. Lahirnya sosiologi


Latar belakang sosial lahirnya sosiologi adalah perubahan masyarakat di Eropa Barat akibat revolusi industri (Inggris) dan revolusi Francis.


Banyak orang pada masa itu berharap bahwa revolusi industri dan revolusi prancis bakal membawa kemajuan bagi semua anggota masyarakat.


Dengan munculnya revolusi industri, pola-pola tradisional ditinggalkan dan muncullah tekhnologi baru yang mempermudah sekaligus meningkatkan produksi masyarakat, dan dengan demikian meningkatkan tarf hidupnya, dengan berakhirnya revolusi Francis, semua orang berharap kesamaa, kesaudaraan dan kebebasan yang menjadi semboyan revolusi benar-benar akan terwujud.


Ketiga semboyan itu memiliki kaitan yang erat satusama lain, kalau pada masa peodalisme sebelum revolusi prancis masyarakt terkotak-katok dalam lapisan-lapisan sosial yang sangat membatasi ruang bagi lapisan sosial yang lebih rendah, setelah revolusi semua orang berharap bahwa akses terhadap semua sumber daya sosial dan ekonomi (misalnya, Pendidikan, Pekerjaan), harus terbuka lebar bagi semua, bukan hanya para raja, bangsawan, demikian juga halnya dengan kebebasan dan persaudaraan kalau sebelumnya, ruang politik dan sosial masyarakat dikekang lewat berbagai macam peraturan dan kondisi sosial masyarakat yang tidak adil, setelah revolusi diharapkan itutdk terjadi lagi, dengan demikian terciptalah persaudaraan yang sejati, dalam arti tidak ada lagi yang memisah-misahkan kedudukan, pangkat, kelas sosial, kekayaan bukan lagi merupakan elemen-elemen pemisah, sebab sekarang kita semua sama dan bebas.


Akan tetapi, apa yang diharapkan itu tidak ada dalam pernyataan, revolusi memang telah mandatangkan perubahan, namun pada saat yang sama juga telah mendatangkan kekuatiran yang lebih besar.


Apa sesungguhnya yang terjadi ? yang terjadi adalah timbulnya anarki (situasi tanpa aturan) dan kekacauan yang lebih besar setelah revolusi prancis, disamping itu sebagai akibat dari revolusi industri, timbul kesenjangan sosial yang baru antara yang kaya dan yang miskin, kelas-kelas sosial bukan dihapus, melainkan semakin nyata, kaum buruh semakin ditekan oleh segelintir orang yang memilikimodal dan perusahaan, dengan demikian, konflik antar kelas menjadi tidak terhindarkan.


Adalah Auguste Camte yang pertama kali membuat deskripsi ilmiah atas situasi sosial seperti ini, dialah juga yang pertama kali menggunakan kata "sosiologi" dibawah ini kan diuraikan secara garis besar pandangan Auguste Camte, dan sosiologi lain.



B. Sosiologi Pedesaan


Dalam ilmu sosiologi pedesaan yang bertitik berat pada hubungan masyarakat pedesaan. Karena ada masyarakat kota dan ada masyarakat desa.


1. Tujuan Mempelajari Sosiologi Pedesaan


Mengumpulkan keterangan tentang masyarakat pedesaan dan menelaah hubungan-hubungannya.


2. Pengertian Sosiologi Pedesaan


Sosiologi pedesaan adalah sosiologi yang melukiskan dan menelaah hubungan manusia didalam dan antar kelompok yang ada dilingkun gan pedesaan.


3. Fungsi Sosiologi


Sosiologi pedesaan berfungsi sebagai berikut :


- Pembantu ilmu-ilmu lain dan sebaliknya


- Memberi pengertian tentang susunan masyarakat tani yang umumnya tinggal didesa.


- Pengetahuan tentang masyarakat desa


- Pemberi jalan bagi petugas di pedesaan


- Melukiskan dan menelaah hubungan manusia dan antar kelompok yang ada dilingkungan pedesaan.








BAB III



PENUTUP




A. Kesimpulan


Secara harfiah istilah-istilah sosiologi berasal dari dua kata yakni Socius (latin) yang berarti teman atau kawan. Dapat juga diartikan sebagai pergaulan hidup manusia atau masayarakat, dan logos (Yunani) yang berarti ilmu.


Sosiologi mempelajari manusia dari aspek sosial yang kita sebut masyarakat. Makhluk sosial yang berinteraksi dengan orang lain dalam kelompok masyarakat. Dalam interaksi tersebut timbul produk-produk berupa nilai-nilai dan norma-norma yang dianut (dipergunakan sebagai pedoman perilaku) oleh anggota-anggotanya.


Latar belakang sosial lahirnya sosiologi adalah perubahan masyarakat di Eropa Barat akibat revolusi industri (Inggris) dan revolusi Francis.


Sosiologi pedesaan adalah sosiologi yang melukiskan dan menelaah hubungan manusia didalam dan antar kelompok yang ada dilingkun gan pedesaan.



B. Saran-Saran


Karena makalah ini membahas tentang sosiologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang tata cara berinteraksi dengan orang lain baik individu maupun kelompok, maka penulis sangat pada semua pihak agar bisa berinteraksi dengan orang lain dengan baik agar hubungan sosial bisa terasa damai, tentram dan tidak ada lagi pertikaian.







DAFTAR PUSTAKA




Drs. H. M. Nafiah Ibnor. Sosilogi Pedesaan. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI). Kuala Kapuas


Soekanto Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta


Sitorus. M. 2003. Sosiologi 1. Erlangga. Jakarta


………….. . 2002. Sosiologi 2a. Erlangga. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar