Minggu, 15 November 2009

Manajemen Kurikulum


BAB I



PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG


Manajemen dan sejak permasalahannya sebenarnya sudah lama dikenal orang. Seusia peradaban manusia itu sendiri. Dari vapirus mesir, .catatan tiongkok kuno, tulisan yunani dan romawi purba dapat diketahui bagaimana pentingnya mengelola pemerintah.



Dan perkembangan selanjutnya ketika pada abad pertengahan mulai dikenal Asuransi Kredit dan pemasaran kemudian setelah timbulnya revolusi industrri banyak perubahan dalam berbagai bidang.


Maka manajemen pun melingkupi cakrawala yang lebi luas terurtama dalam bidang usaha (bussines) pada awal abad 20 ini, tepatnya pada tahun 1911 muncul Krederick W Taylor dengan karyanya yang berjudul "The principles of scientific management"


Karyanya itu didasarkan pada pengalamannya yang dimulai dari masinis ampai menjadi kepala teknik pada Midvale Steel Company di Phildelpia (AS)



B. PERUMUSAN MASALAH


1. Pengetian manajeman kurikulum


2. Prinsip-prinsip pengembangan KTSP


3. Acuan operasional KTSP


4. Komponen KTSP


5. Pengembangan silabus


6. Contoh model silabus


7. penyusunan silabus berkelanjutan



BAB II



MANAJEMEN KURIKULUM



A. Pengertian Manajemen Kurikulum


Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapain tujuan pemebelajaran dengan dititik beratkan pada usaha, meiningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar.


Kurikulum sendiri dapat dipahami dalam arti sempit sekali, sempit dan luas :


1. Kurikulum dalam arti sempit sekali adalah jadwal pelajaran


2. Kurikulum dalam arti sempit adalah semua pelajaran baik teori maupun praktik yang diberikan kepada murid-murid selam mengikuti suatu proses pendidikan tertentu kurikulum dalam arti ini terbatas pada pemberian bekal pengetahuan dan keterampilan pada murid.


3. Kurikulum dalam arti luas adalah semua pengalaman yang diberikan kepada anak didik selama mengikuti pendidikan


4. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu


5. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-masing satuan pendidikan


6. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan kelompok mata pelajaran, yang mencakup standar kompotensi dasar materi pokok pembelajaran. Silabus merupakan penjabarab standar kompotensi dan dasar kedalam materi pokok/pembelajaran, dan indikator pencapaian kompotensi untuk penilaian.


Dengan membedakan pengertian-pengertian kurikulum seperti ini akan berakibat pula ruang lingkup manajemennya. Jika didikuti pengertian kurikulum dalam arti yang sangat sempit sekali, maka manajemen kurikulum hanya menyangkut usaha dalam rangka melancarkan pelaksanaan jadwal pelajaran.


Tetapi jika dianut pengertian kurikulum dalam arti luas maka manajemen kurikulum bukan hanya dibatasi dalam ruang kelas, tetapi menyangkut pula didalam kegiatanpengelolaan diluar kelas, bahkan diluar sekolah.



B. Prinsip-prinsip dan Pengembangan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


Pengembangan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri ats standar isi, kompotesi lulusan, tenaga pendidik, saran dan prasarana, pengelolaan pembiayaan penilaian pendidikan.


Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut yaitu :


1. Standar isi (SI)


2. standar kompotesi lulusan (SKL)


merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam pengembangan kurikulum.


KTSP dikembangkan sesuai dengan relavarsinya oleh setiap kelompok/satuan pendidikan dibawah koordinasi dari supervisi dinas pendidikan/kantor Departemen Agama. Kabupaten/kota untuk pendidikan dasar diprovinsi untuk pendidikan menengah.


Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan SKI dan berpedoman pada panduan penyusuran kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan penimbangan komite sekolah/madrasah.


Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus oleh dinas pensisikan provinsi dan berpedoman pada SI dan SKI serta panduan dan penyususunan kurikulum yang disusun oleh BSNP.







KTSP berkembang berdasarkan prisisp-prisip sebagai berikut :


1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.


2. Beragam dan terpadu


3. Tanggap terhadap perkembangan Iptek dan seni


4. Relevan dengan kebutuhankehidupan


5. menyeluruh dan bekesinambungan


6. Belajar sepanjang hayat


7. Seimbang antara kepentingan Nasional dan kepentingan daerah.



C. Acuan Profesional penyusunan KTSP


KTSP disusun dengan memperhatikan hal0hal sebagai berikut :


1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak manusia


2. peningkatan potesi kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat pengembangan dan kemampuan peserta didik.


3. keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan


4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional


5. Tuntutan dunia kerja


6. Perkembangan IPTEK dan seni


7. Agama


8. Dinamika pendidikan global


9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan


10. Kondisi sosial masyarakt setempat


11. Kesetaraan Jender


12. Karakteristik suatu pendidikan


D. Komponen kurukulum Tingkat Satuan pendidikan


1. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan


Dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan, sebagai berikut :


a. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.


b. Tujuan pendidikan menegah adalah meningkatkan kecerdasan


c. Tujuan pendidikan menengah kejuruan juga sama dengan tujuan pendidikan dasar.


2. Struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan


Struktur dan urutan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang teruang dalam SI meliputi 5 pokok mata pelajaran sebagai berikut :


a) Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak mulia


b) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian


c) Kelompok mata pelajaran Iptek dan estetika


d) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan


e) Kelompok mata pelajaran


Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksankan melalui muatan dari /kegiatan pembelajaran sebagaiman diuraikan dalam PP 19/2005 pasal 7.


Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan bebn belajar bagi peserta didik pada (SP). Diasamping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk kedalam isi kurikulum.


a. Mata pelajaran


b. Muatan lokal


c. Kegiatan pengembangan diri


d. Pengaturan beban belajar


e. Ketuntaan belajar


f. Kenaikan kelas dan kelulusan


g. Penjurusan


h. Pendidikan kecakapan hidup


i. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global


3. Kalender pendidikan


Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menusun pendidikan kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat dalam standat isi.



E. Pengembangan Silabus


1. Pengertian silabus


Silabus adalah perencanaan pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajran indikator penilaian, alokasi waktu dan sumber/alat/bahan belajar.


Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompotensi untuk penilaian.


2. Prinsip pengembangan silabus


a. Ilmiah


Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.


b. Relevan


Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisk, intelektual, sosial, emosional dan spiritual peserta didik.


c. Konsisten


Adanya hubungan yang konsisten ( Ajeg, taat asas) antara kompotensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian.


d. Sistematis


Komponen-komponen silabus yang saling berhubungan secara fungsional dan mencapai kompotensi.


e. Memadai


Cakupan indikator, materi pokok, sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompotensi dasar.


f. Aktual dan kontekstual


Sistem penilaian memperhatikan perkembangan Iptek dan seni.


g. Fleksibel


Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik serta dinamika perubahan yang terjadi disekolah dan tuntutan masyarakat.


h. Menyeluruh


Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompotensi (kogniktif, afektif psikomotor)


3. Unit waktu silabus


a. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh aloksi waktu yang disediakan untuk (mp) selam penyelenggaraan pandidikan ditingkat (SP).


b. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan persemester/tahun dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekolompok.


c. Implementasi pemblajaran persemester menggunakan penanggakan silabus sesuai dengan standar kompotensi dan kompotenis dasar untuk (mp) dengan alokasi waktu yang tersedia pada srukutur kurikulu. Khusus untuk SMK/MAK menggunakan penaggalan silabus berdasarkan satuan kopotensi.


4. Pengembangan silabus


Dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri/berkelompok dalam sebuah sekolah/beberapa sekolah, kelompok musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) pada pusat kegiatan guru (PKG) dan dinas pendidikan.


a. Disusun senidri oleh guru secara mandiri apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya.


b. Apabila guru (mp) belm dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.


c. Di SD/MI semua guru kelas menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru yang terkait.


d. Sekolah yang tidak mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah lain melalui forum MGMP/PGK.


e. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitsi penuyusuna silabus dalam bentuk sebuah tim yang terdiri dari para guruberpengalaman dibidangnya masing-masing.


5. Langkah-langkah Penembangan silabus


a. Mengkaji standar kompotensi dan kopotensi dasar


Sebagaimana tercantum pada standar isi, dengan memperhatikan hal-hal sebagai beikut :


1) Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu, tingkatan kesulitan materi tidak harus selalu sesuai dengan urutan tang ada di SI


2) Keterkaitan antara standar kompotensi dan kompotesi dasar dalam mata pelajaran


3) Keterkaitan antara standar kompotensi dan kompotesi dasar antar mata pelajaran.


b. Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran


Yang akan menunjang pencapaian kompotensi dasar dengan memperhitungkan, antara lain :


1) Potensi peserta didik


2) Relevansi dan karaktristik daerah


3) Tingkat perkembangan fisik, intelektual emosional, sosial dan spiritual


4) Kebermanfaat bagi peserta didik


5) Struktur keilmuan


6) Aktualitas, kedalaman dan keluasan materi pembelajaran.


7) Relevansi dengan kebutuhan peserta peserta didik dan tuntutan lingkungan


8) Alokasi waktu


c. Mengembangkan kegiatan pembelajaran.


Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik dengan guru dan lingkungannya.


Hal-hal yang perlu dilakukan dalam mengembangkan kegiatan pembelajran adalah sebagai berikut :


1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk membrikan bantuan kepada para pendidik khusunya guru, agar dapat melaksanakan proses bimbingan secara professional


2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kagiatan yang harus dilakukan oleh peserta didk secara berurutan untuk mencapai kompotensi dasar.


3) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajran.


4) Rumusan penyataan dalam kegiatan pembelajran minimal mengandug dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.


d. Merumuskan indikator pencapaian kompotensi


Indikator merupakan penanda pencapaian kompotensi dasar yang ditandai perbuatan perilaku yang dapat diukru yang mencakup sikap, pengeahuan dan keterampilan.


e. Penentuan jenis penilaian


Penilaian pecapaian kompotensi dasar peserta didik dilkukan berdasarkan indikator.


Hal-hal yang perlu dilkukan dalm penilaian :


1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompotensi


2) Penilaian menggunakan acauan kriteria yaitu berdasarkan apa yang bisa dilkukan peserta didik sekolah mengikuti proses pembelajaran dan bukan untuk menentukan kompotensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum serta untuk mengetahui kesulitan siswa.






f. Menentukan alokasi waktu


Penentuan alokasi waktu pada setiap kompotensi dasar, didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran perminggu dengan mempertimbangkan jumlah kompotensi dasar.


g. Menetukan sumber belajar


Sumber belajar adalah rujukan, objek, bahan digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang berupa media cetak dan elektronik narasumber serta lingkungan fisik alam, sosial dan budaya.



F. Contoh Model Silabus


Dalam menyusun silabus dapat memilih salah satu format



SILABUS


Nama Sekolah : SMA Nusantara Kuala Kapuas


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam


Standar Kompotensi : Aqidah


8. Meningkatkan keimanan kepada malaikat


Kompotensi Dasar : 8.1 Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada malaikat


Kelas/semester : X/2


Alokasi waktu : 2 x 35 menit



























Materi pokok/


pembelajaran



Kegiatan pembelajaran



Indikator



Penilaian



Alokasi waktu



Sumber belajar



Beriman kepada malaikat



Mencari dalil naqli tentang fungsi beriman kepada kalikat kecakpan hidup : kesadarn akan potensi dan eksistensi diri serta kecakapan menggali informasi.



Mendiskusikan tugas dan peranan malaikat bagi kehidupan manusia.



Menjelaskan fungsi beiman kepada malaikat












Mengemukakan dalil naqli dan aqli tentang fungsi iman pada malaiakat.




Uraian singakt



4x35 menit



Buku paket dan buku bacaan lainya yang releevan.


Al-Qur'an dan


hadits





G. Penyusunan Silabus Berkelanjutan


Silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan dievaluasi dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru.


Pelaksanaan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan, yaitu :


1. Analisis konteks


a) Mengidentifikasi SI dan SKL sebagai acuan dalam penyusunan KTSP


b) Menganalisis kondisi yang ada sisatuan pendidikan yang meliputi peserta didik dan tenaga pendidik.


2. Mekanisme penyusunan


a) Tim penyusun


Tim penyusun KTSP pada SD, SMP, SMA, dan SMK terdiri atas guru, konsuler dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota,


b) Kegiatan


Dapat berbentuk rapat kerja, lokakarya sekolah/madrsah tahap kegiatan KTSP secara garis besar meliputi penyiapan dan penyusunan draf, revi, revisi serta finalisasi, pemantapan dan penilaian.


c) Pemberlakuan


Dokumen KTSP SD, SMP, SMA, dan SMK dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh dinas tingkat kabupaten/kota yang bertanggung jawab pendidikan untuk SD dan SMP dan tingkat provinsi untuk SMA/SMK.


3. Kerangka dasr kurikulum


Kelompok mata pelajaran


Berdasarkan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan dan khusus pada jejang pendidikan dasar dan menegah terdiri atas :


a) Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak mulia


b) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian


c) Kelompok mata pelajaran Iptek dan estetika


d) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan


4. Pembagian tugas guru


Prinsip manajemen yang sering dikehendaki dilaksanakan di Indonesia adalah "bottom of poliey' bukan "top down poliey" yaitu menampung pendapat bawahan sebelum pimpinan memutuskan suatu kebijaksanaan atau keputusan berdasarkan musyawarah bersama. Maka dalam pembagian tugas guru kepala sekolah tidak boleh "main perintah dan main tunjuk" tetapi dibicarakan dalam hal-hal yang sudah harus diingat antara lain :


a) Bidang keahlian yang dimilki oleh guru.


b) Sistem guru kelas dan sistem guru bidang studi disekolah dasar masih digunakan sistem guru kelas, antara lain :


(1) Sistem mengajak, jika guru mengikuti guru-gurunya naik kelas


(2) Sistem bertukar, jika guru memegang sesuatu tingkat terus menerus


c) Formasi yaitu susunan jatah petugas sesuai dengan banyak dan jenis tugas yang akan dipikul


d) Beban tugas guru menrut ketentuan yaitu 24 jam perminggu


e) Kemungkinan adanya perangkapan tugas mengajar materi pelajaran lain jika masih kekurangan guru


f) Masa kerja dan pengalaman mengajar dalam bidang pelajaran yang ditekuni oleh masing -masing guru.










BAB III



PENUTUP



A. KESIMPULAN


Dari judul makalah ini dapat dismpulkan bahwa manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar.


Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.


Penugasan struktur adalah kegiatan pembayaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik, untuk mencapai standar kompotensi, waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditemtukan oleh pendidik.



B. SARAN-SARAN


Melalui penulisan makalah ini, pembaca hendaknya mengetahui bagaimana proses belajar mengajar yang baik, membuka wawasan pengetahuan tentang menjemen kurikulum, acauan profesional penyusunan kurikulum, penembangan silabusm, bentuk dan contoh/model silabus.


Selain itu hendaknya penulis dan para pembaca tidak berhenti sampai disini, melainkan terus mencari bahan-bahan yang berhubungan dengan manajemen kurikulum agar mengetahui lebih dalam.


Dihrapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa dan para pembaca, dijadikan sebagai acuan dasar untuk lebih lanjutnya memahami tentang manajemen kurikulum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar